Penangkaran Burung Cucak Ijo

Dari tahun ke tahun burung cucak ijo semakin digemari oleh para pecinta burung pengicau. Karena memang burung yang satu ini memiliki kualitas yang bagus, baik dilihat dari posturnya, suarannya, maupun mentalnya. hal demikian tentu saja menjadikan burung cucak ijo memiliki prosfek yang bagus. Selain itu, keberadaan burung dengan nama latin chloropsis sonnerati ini juga sudah sangat jarang di habitat aslinya yaitu di hutan. Oleh karena itu kini banyak dilakukan penangkaran burung cucak ijo.

Burung cucak ijo terdiri dari beberapa jenis diantaranya cucak ijo Banyuwangi, cucak ijo Kalimantan, cucak ijo Sumatera, cucak ijo mini dan cucak ijo rante (ranti). Walaupun setiap jenis cucak ijo memiliki ciri tersendiri, namun tetap saja secara fisik semunya memiliki ciri khas yang sama yaitu berbulu hijau diseluruh tubuhnya. Dan cara penangkaran burung cucak ijo pada dasarnya juga sama. Hanya saja kita harus jeli melihat minat pasar yang paling dominan kejenis yang mana? Karena selain sebagai hobi penangkaran burung cucak ijo juga dapat menghasilkan profit yang menggiurkan.

Berikut ini sedikit panduan sederhana penangkaran burung cucak ijo :

  1. Pembuatan kandang dan sarang penangkaran

Berdasarkan informasi dari para penangkar yang sudah sukses, beberapa tipe kandang yang sering digunakan yaitu :

  • Tempatkan kandang ditempat yang nyaman dan tenang.
  • Tinggi 25 m dan lebar 3 m
  • Taruhlah ranting/dahan pepohonan yang rindang di dalam sangkar, misalkan pohon belimbing, sawo dll.
  • Tempat pakan, tempat minum, keramba/tempat mandi dan tangkringan harus tersedia di dalam kandang.
  • Untuk sarang bisa menggunakan batok kelapa. Sedangkan baha-bahannya bisa menggunakan daun pinus/cemara atau merang. Sebagian disimpan di dalam kotak atau gelodok untuk merangsang cucak ijo agar cepat membuat sarang, sebagiannya lagi disimpan di dasar kandang.
  1. Memilih indukan

Pilihlah indukan yang berkualitas bagus karena dapat menghasilkan keturunan yang bagus pula. Hal yang perlu diperhatikan yaitu :

  • Pilih indukan jantan yang sudah berusia 2 tahun dan indukan betina berusia 1 tahun
  • Indukan harus fit dan sehat serta lincah
  • Indukan jantan sering berkicau (gacor)
  • Postur tubuh seimbang antara besar dan panjangnya.
  1. Penjodohan

Proses penjodohan antara indukan jantan dan betina bukanlah perkara mudah. Dan banyak para penangkar pemula yang gagal karena tidak berhasil menjodohkan. Berikut beberapa tips penjodohan :

  • Masukkan indukan jantan dan betina dalam sangkar yang terpisah ke dalam kandang yang sudah dibuat.
  • Lalu dekatkan kedua indukan cucak ijo tersebut.
  • Tunggu beberapa saat hingga ada reaksi dari kedua indukan cucak ijo tersebut. Apakah sudah terlihat akrab atau belum.
  • Anda juga bisa menggunakan sekat atau papan di antara sangkar cucak ijo jantan dan betina.
  • Jadi untuk mengetahui apakan sudah berjodoh atau belum tinggal dibuka sekatnya.
  • Ciri indukan yang sudah rukun atau jodoh yaitu cucak ijo jantan akan terus berkicau sambil mendekat ke betina, dan si betina akan merespon dengan turun ke dasar sangkar sambil berkicau khas cucak ijo betina (ngepler-ngepler)
  • Akan tetapi jika belum jodoh, si betina akan menghindar dan cuek.
  1. Pemberian pakan harian

Ada beberapa jenis pakan yang dapat diberikan diantaranya voer, serangga, buah-buahan, serta multivitamin. Intinya dalam pemberian pakan ini adalah terpenuhinya gizi cucak ijo seperti protein, karbihidrat, vitamin, dll.

  1. Masa Pengeraman

Pada masa pengeraman ini ushakan lingkungn disekitar kandang nyaman dan tenang. Dan jangan memberikan EF pada masa ini, karena bisa membuat burung menjadi agresif. Jika sudah 2 hari dari menetas berikan kroto pada indukan untuk meloloh anaknya. Dan apabila anakan sudah berusia 5-10 hari bisa disapih untuk diloloh sama anda sendiri hingga besar.

 

Itulah panduan sederhana penangkaran burung cucak ijo. Semoga bermanfaat.

One Response

  1. jo 11 March 2017

Leave a Reply