Menjadi tukang bangunan adalah pekerjaan yang mulia

Menjadi tukang bangunan adalah pekerjaan yang mulia jadi marilah kita jalani dengan hati riang dan ikhlas agar bisa memperoleh hasil yang maksimal. Coba kita renungkan sejenak, beberapa negara seringkali terkenal karena ada bangunan khas yang menjadi simbol bangsa tersebut. Contohnya Indonesia dengan Monas monumen nasional, Dubai dengan Burj Kalifa gedung tertinggi di dunia, Arab Saudi dengan Kabah di Mekah, Prancis dengan Menara Eifel di Paris, Amerika dengan Patung Liberty. Dan semua bangunan tersebut membutuhkan tukang bangunan agar bisa berdiri megah, sama seperti alam semesta ini agar bisa tercipta maka membutuhkan Tuhan. Jadi peran tukang bangunan di dunia ini sangat penting dalam membangun peradaban manusia.

 

Lalu apa yang membuat diri kita merasa rendah dalam status sosial di masyarakat? Barangkali karena harta benda. Memang bekerja sebagai tukang bangunan itu banyak memeras keringat membanting tulang namun upah yang didapat seringkali tidak sebanding dengan perjuangan. Namun perlu diingat bahwa seseorang dinilai derajatnya bukan karena harta atau kekayaan, dimata Allah semua makhluk sama tapi yang membedakan hanyalah tingkat ketaqwaanya, jadi kita bisa hidup mulia apabila punya iman yang tinggi disertai kerja keras dalam berkarya sehingga bisa menjadi manusia yang bermanfaat. Ingat manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat, jika kita bisa bermanfaat dalam bidang pembangunan maka itulah jalan hidup bagus yang perlu kita jalani dengan semangat membara. itulah kunci kebahagiaan yang sesungguhnya. Apabila kita bisa hidup bahagia dalam kesederhananaan, hidup dalam keluarga kecil yang penuh dengan cinta. lalu untuk apa kita mengejar kesempurnaan yang belum tentu bisa membawa kita menuju bahagia, misalnya seringkali kita melihat seseorang yang hidup bergelimang harta tapi tidak pernah tenang karena hati selalu merasa kurang akibat keinginan belum tercapai, padahal ketika suatu keinginan berhasil digapai maka akan muncul keinginan baru, begitu seterusnya hingga tak terasa kita masuk ke liang kubur.

 

Manusia yang paling cerdas adalah orang-orang yang bekerja untuk kehidupan setelah kematian. Nah, sebagai tukang bangunan meskipun gaji kita kecil namun ada upah dalam bentuk lain jika setiap pekerjaan yang kita lakukan diniatkan untuk ibadah. Gaji kita yang dalam bentuk uang hanya bisa dinikmati beberapa puluh tahun saja di dunia, dan akan kita tinggalkan ketika mati, sedangkan upah kita yang diberikan oleh Allah akan menemani kita dalam kehidupan setelah kematian. Jadi selamat berkarya dengan semangat bagi bapak-bapak tukang bangunan di seluruh indonesia dari sabang sampai merauke maupun dunia, semoga tercapai apa yang menjadi cita-cita, bisa hidup bahagia di dunia dan akherat.

Leave a Reply